Sabtu, 26 Februari 2011

Download Audio:"Kholwat"


Khalwat adalah jalan syetan untuk menggoda manusia dan menjerumuskannya ke dalam perzinahan. Syariat Islam telah menutup jalan ini dan menghalanginya sehingga diharapkan orang Islam aman darinya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no. 430)
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يَخْلُوَنَّ بِامْرَأَةٍ لَيْسَ مَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ مِنْهَا فَإِنَّ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahrom wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad dari hadits Jabir. Dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Gholil no. 1813)

Kajian ini di sampaikan oleh Al-Ustadz Firanda -hafidzhohullah-Untuk mendownload kajiannya klik Di sini

Download Audio:"Kesan Berkembangnya Bid'ah"

Kajian ini di sampaikan oleh Al-Ustadz Armen Halim Naro -Rohimahullah-
untuk mendownload kajiannya klik di sini

Rabu, 23 Februari 2011

Download Audio kesesatan LDII

Kajian ini disampaikan oleh Al-Ustadz Dzulqornain bin Muhammad Sunusi (Pemimpin Umum Majalah An-Nashihah-Pengasuh Ma'had As-Sunnah Makassar)
 
untuk mendownload kajiannya klik disini

Jumat, 18 Februari 2011

Mengenang Al-Ustadz Armen Halim Naro رحمه الله


Beliau bernama Armen Halim bin Jasman Naro bin Nazim bin Durin رحمه الله. Lahir di Pekanbaru 20 Oktober 1975. Hari Senin sekitar pukul 09.00. Ayahnya bernama Jasman Naro dan Ibunya bernama Suarti.

Beliau masuk sekolah dasar tahun 1981. Lalu tamat sekolah dasar tahun1987. Kemudian Masuk Pesantren Al-Furqan di jalan Bintan, Pekanbaru. Dibawah pimpinan Buya Jufri Effendi Wahab MA. Yang didirikan pada tahun 1987.

Pada tahun 1988 Pondok Pesantren Al-Furqan pindah ke jalan Duyung, Pekanbaru. Selama di Pondok Pesantren Al-Furqan Ia belajar lebih kurang 3 tahun. Sehubungan dengan kurangnya guru di pondok pesantren waktu itu, disamping beliau rajin dan tekun belajar, maka guru-gurunya merasa minder untuk mengajarnya. Oleh sebab itu, beliau meminta pada Buya Jufri untuk pindah ke Pondok Pesantren An-Nur (Bantul, Jogjakarta) untuk mempelajari Tahfidz Al-Qur’an (Hafalan Al-Qur’an), maka Buya melepas dan memberi izin untuk ke Jogjakarta mempelajari Al-Qur’an, agar setamatnya nanti dapat mengajarkannya di Pondok Al-Furqan.

SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD?


Mengenal Mirza Ghulam Ahmad
 (Nabinya Pengikut Agama Ahmadiyah)


SIAPAKAH MIRZA GHULAM AHMAD?
Oleh:Ustadz Muhammad Ashim
Beberapa waktu lalu, marak pemberitaan di media massa tentang Jemaat Ahmadiyah. Berbagai polemik muncul. Banyak media memberikan pembelaan terhadap Jemaat Ahmadiyah yang berpusat di London ini, meski ia lahir di India. Berbagai kalangan yang menisbatkan diri sebagai cendekiawan muslim, ikut menyuarakan argumen pembelaan. Jaringan Islam Liberal (JIL), yang di motori Ulil Abshar Abdalla, begandeng tangan dengan sejumlah aktivis HAM dan sejumlah tokoh gereja, bahkan bermaksud mengajukan gugatan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas fatwa MUI yang menyatakan Jemaat Ahmadiyah Qadiyan sesat dan agar segera dibekukan. Dan fatwa ini ternyata bukan yang pertama bergulir. Sebelumnya sudah ada fatwa dengan substansi yang sama.
Pembelaan yang muncul, semua mengatas namakan HAM dan kebebasan beragama. Santernya sikap pro ini, sempat memojokkan MUI, yang katanya bukan sebagai otoritas yang berhak menghakimi kebenaran beragama. Sementara itu, nayris tidak satupun media massa yang melakukan balance dalam pemberitaan tersebut. Sungguh ironi.

Jumat, 11 Februari 2011

Pesan Akhwat Untuk Ikhwan


'Afwan, sebenarnya yang pengen ana sampaikan adalah pilihan kita untuk memilih pasangan. Bagi para ikhwan, pikirkanlah baik-baik sebelum menawarkan sebuah jalinan bernama ta'aruf. Jangan mudah melontarkannya jika tak ada komitmen dan kesungguhan untuk meneruskannya. Mengertilah keadaan kami (akhwat). Antum tahu bahwa sifat kaum hawa itu lebih sensitif. Kami mudah sekali terbawa perasaan. Di sadari atau tidak, diakui atau tidak, kami adalah makhluk yang mudah sekali GR, suka di sanjung, suka diberi pujian apalagi diberi perhatian lebih. Jadi saat kata ta'aruf atau mungkin khitbah itu keluar dari lisan seorang lelaki baik dan sholih seperti antum, tak ada alasan bagi kami untuk menolak. Karena jika kami menolak tanpa alasan yang jelas, maka hanya fitnah yang ada. Jadi, tolong tanyakan lagi pada diri antum, apakah kata-kata itu memang keluar dari lubuk hati antum yang terdalam? Apakah antum sudah memohon petunjuk kepada yang Maha Menguasai hati? Apa antum benar-benar siap (ilmu, iman, mental, fisik, materi, dll) untuk menjalin ikatan suci bernama pernikahan?

Sekali lagi, berhati-hatilah dengan kata ta'aruf. Karena ta'aruf adalah gerbang menuju pernikahan. Kemudian timbul pertanyaan, seberapa jauhkah jarak pintu gerbang menuju pintu rumah antum?

Kamis, 10 Februari 2011

Tanya Jawab bersama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah

Berikut ini akan kami bawakan risalah yang berisi tanya-jawab dalam hal aqidah Islam yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Dengan mencermati karya beliau ini akan tampaklah bagi kita sebenarnya bagaimana aqidah [keyakinan] beliau yang mungkin bagi sebagian kalangan telah mendapatkan kesan negatif mengenai beliau. Silakan anda telaah dengan pikiran yang jernih dan hati yang tenang. Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita.

Tanya : Siapakah Rabbmu?Jawab : Rabbku adalah Allah yang telah memeliharaku dan memelihara seluruh alam dengan segala nikmat-Nya. Dia lah sesembahanku, tidak ada bagiku sesembahan selain-Nya. Sebagaimana yang difirmankan Allah ta’ala dalam surat al-Fatihah (yang artinya), “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.”

Tanya : Apakah makna kata Rabb?Jawab : Yang menguasai dan yang mengatur, dan hanya Dia (Allah) yang berhak untuk diibadahi

Tanya : Apa makna kata Allah?Jawab : Yaitu yang memiliki sifat ketuhanan dan berhak diibadahi oleh seluruh makhluk-Nya

Tanya : Dengan apa kamu mengenal Rabbmu?Jawab : Dengan memperhatikan ayat-ayat-Nya dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya

Tanya : Makhluk apakah yang terbesar yang bisa kamu lihat di antara makhluk ciptaan-Nya?Jawab : Langit dan bumi

Rabu, 09 Februari 2011

"Perkembangan Dakwah Salafiyyah Di Indonesia"

Oleh:
Ustadz Abdurrahman bin Abdul Karim At-Tamimi hafidhahullah
Disampaikan tgl 13-15 Jumadil Akhir 1425 H/1-3 Juli 2004 M
di Markaz Al Imam Al Albani di Jordania

Setelah memuji Allah dan bershalawat kepada nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau menyampaikan makalahnya sebagai berikut :

Yang mulia, para Syaikh .....,
Yang mulia Syaikh kami Asy-Syaikh Salim bin Id al-Hilali Direktur Markaz Al Imam Al-Albani dan para anggotanya yang aktif serta kepada saudara-saudaraku yang hadir dari kalangan para ulama yang mulia, dan saudara-saudaraku para penuntut ilmu.

Saya mengucapkan penghormatan kepada anda sekalian dengan penghormatan Islami :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Sungguh sangat menggembirakan dan membahagiakan diri saya karena dapat berdiri di tempat yang mulia ini dan pertemuan yang diberkahi ini dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan membawa salam dari saudara-saudara anda, salafiyyin di Indonesia, sebagaimana hal ini wajib bagi diri saya sebagai wakil dari Ma'had kami, Ma'had Al Irsyad Al Islami beserta seluruh salafiyyin di Indonesia, agar saya berterima kasih kepada Markaz kita, Markaz Al Imam Al Albani, terutama kepada direkturnya Syaikhuna Asy Syaikh Salim bin Id Al Hilali hafidhahullah (semoga Allah menjaga beliau) yang telah memuliakan kami dengan mengundang kami untuk ikut serta pada Muktamar yang diberkahi ini, dan mengizinkan kami ikut andil dalam memberikan beberapa patah kata yang berjudul :

"Perkembangan Dakwah Salafiyyah Di Indonesia"

Salam kami teruntuk kaum wanita


"...Wahai pena..! Titiplah salam kami teruntuk kaum wanita. Tak usah jemu kau kabarkan bahwa mereka adalah lambang kemuliaan. Sampaikanlah bahwa mereka adalah aurat ..."


Adakah alasan bagi wanita muslimah untuk tidak brjilbab?

Adakah alasan syar’i bagi mereka untuk memampang foto-foto mereka di dunia maya?

Tidakkah mereka sadar bahwa foto-foto mereka dikoleksi tangan-tangan jahil?

Banggakah mereka menanggung dosa mata-mata yang memandang?

Tidakkah mereka sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang mereka lakukan?

Maukah mereka mencium harum wewangian surga? Duh, Kasihan mereka yang mengatakan “mau”..

Rambut mereka terurai..

Leher. . .

Lengan tangan. .

Dada,.

mereka menampakkan keelokan wajah dan titik-titik pesona tubuhm di hadapan laki-laki non mahram. mereka menampakkan betis, lengan, kepala dan rambut. mereka keluar rumah dengan dandanan memikat dan mengundang fitnah.mereka pampang foto-foto di dunia maya ini terlebih dengan senyuman menggoda.

mereka memoles Senyum dan wajah-wajah mengundang fitnah. .

Khilafah dulu ataukah Dakwah Tauhid dulu...??

 
Khilafah...khilafah...Khilafah...!!!
itu yang kalian hayalkan...tidak akan pernah tegak selama kesyirikan masih ada...

Ane kaga PD tadz,dapet yang cakep..

Dijawab oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu Umar Basyier
Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
saya mau curhat, mohon tanggapan dari ustadz. Ceritanya saya dipertemukan dengan akhwat yang jamilah (cantik) sekali. Sayang, saya merasa kurang PD (percaya diri) dihadapannya. Bagaimana Ustadz? Terima kasih
08158431xxxx
Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh.
Alhamdulillah. Kalau saudara berniat tulus hendak menikahinya, sementara saudara sudah melihat bahwa si akhwat memiliki kriteria sebagai wanita yang shalihah, berakhlak baik – tidak hanya jamilah saja – dan memiliki keturunan yang baik pula.

Buat ikhwan..(akhwat juga boleh baca)Bagaimana jika anda bukan yang pertama..??

Assalamualaikum ya ustadz….Ana tertarik dengan tulisan tulisan antum sejak dulu, dan akhirnya Ana terpaksa pula harus mencurahkan semua hal yang menimpa Ana beberapa bulan terakhir ini.
Empat bulan lalu Ana menikahi seorang gadis perawan dan sebelum menikah Ana pernah mempertanyakan kesuciannya. Dia bersumpah masih perawan. Namun ternyata Ana mendapati dia tidak lagi perawan. Ana diam dan tidak menghiraukannya pada saat malam pertama, karena alasan ingin menguji kejujurannya. Dua bulan kemudian Ana mendapati sms di ponselnya yang berasal dari kiriman mantan pacarnya. Kesempatan itu Ana jadikan jalan untuk mempertanyakan lebih jauh tentang kejujurannya. Tanpa diduga, dia jujur mengakui semua perbuatannya tempo dulu. Ketika Ana bilang kenapa tidak jujur padahal pada saat bertanya Ana jelas-jelas bilang, “Kamu perawan atau tidak itu bukan masalah tapi aku ingin kejujuran kamu….” Dia cuma jawab, “Maaf, aku takut kamu ninggalin aku….”
Pertanyaan Ana: Apa yang harus Ana lakukan sekarang, sebab kebohongan yang dia lakukan telah menyebabkan Ana “sakit” secara psikis, kadang Ana jijik jika terbayang dia diperawani orang lain.
Lalu bagaimana menurut pandangan hukum Islam tentang istri yang telah membohongi suaminya tentang masalah keperawanan?Penting bagi Ana ya ustadz.., mohon kiranya ustadz dapat segera menjawab masalah Ana.Terima kasih, wassalamu’alaikum.Hamba Allah-bumi Allah

Wa ‘alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh
Sekali lagi, kita menemukan sebuah hikmah dari sabda Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam–,تُنْكًحُ اْلمَرْأَةُ ِلأَرْبَعٍ  لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالهِاَ وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ“Wanita itu dinikahi karena empat, karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya dan karena agamanya. Menanglah dengan memilih agamanya, maka “taribat yadaaka” (dirimu akan selamat dari cela).” [Arti “Taribat Yadaak”, adalah bersentuhan dengan bumi. Itu merupakan bahasan kiasan yang artinya: membutuhkan. Ungkapan itu berwujud berita, tetapi artinya sebagai perintah. Lihat Fathul Bari IX : 38 - 39]

Sabtu, 05 Februari 2011

Perjalanan Seorang Muslimah dari Manhaj Tarbiyah ke Manhaj Salaf


Batam 14 January 2007
Seorang ikhwan menanyakan lewat email mengapa Rytha hijrah….karena sesuatu hal email tersebut tidak sempat terbalas….
Mungkin dengan sharing di sini bisa memberikan jawaban bukan saja buat beliau tapi kepada saudara saudara seiman lainnya yang sekarang masih dalam lingkaran hizbiyah….
Rytha tidak akan membahas dengan detail dari segi shar’inya karena inshaAllah sudah banyak sekali ulama-ulama ahlul sunnah yang lebih berkompoten yang membahasnya… InsyaAllah akan diberikan referensi kepada mereka yang berhati ikhlas dan memang benar benar mencari jalan yang benar dan lurus dan bersungguh sungguh untuk mempelajarinya…
Yang akan Rytha paparkan di sini adalah apa yang Rytha rasakan dan yang Rytha alami sendiri..
Afwan ini tidak di maksudnya dalam ber ghibah yang semata mata untuk menjelekkan suatu golongan akan tertapi dalam rangka menasehati. Seperti halnya apa yang Imam Nawawi katakan… “Ketahuilah bahwasanya ghibah diperbolehkan untuk tujuan yang benar dan syar’i, di mana tidak mungkin sampai kepada tujuan tersebut, kecuali dengan cara berghibah, yang demikian itu disebabkan enam perkara : Yang keempat, dalam rangka memberi peringatan kepada kaum muslimin dari keburukan dan dalam rangka memberi nasehat kepada mereka, dan yang demikian itu dalam kondisi-kondisi berikut ini.
Di antaranya, dalam rangka menjarh (meyebutkan cacat) para majruhin (orang-orang yang disebutkan cacatnya) dari para rawi hadits dan saksi, dan yang demikian itu diperbolehkan berdasarkan ijma’ kaum muslimin, bahkan bisa menjadi wajib hukumnya.
Rytha maksud kan tulisan ini sebagai nasehat… insyaAllah….
Rytha menulis judul tulisan ini sebagai Hijrah…. Tapi hijrah di sini bukan bermaksud berarti pindah tempat melainkan hijrah dari duduk dan bermajelis hizbiyah ke lingkungan yang bermanhaj salafus sholeh….