Selasa, 21 Desember 2010

Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru

selamat_tahun_baruKomisi Fatwa Saudi Arabia, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ ditanya,
“Apakah boleh mengucapkan selamat tahun baru Masehi pada non muslim, atau selamat tahun baru Hijriyah atau selamat Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? ”
Al Lajnah Ad Daimah menjawab,
لا تجوز التهنئة بهذه المناسبات ؛ لأن الاحتفاء بها غير مشروع
Tidak boleh mengucapkan selamat pada perayaan semacam itu karena perayaan tersebut adalah perayaan yang tidak masyru’ (tidak disyari’atkan).”
Wa billahit taufiq, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.
Yang menandatangani fatwa ini:
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah Alu Syaikh selaku ketua; Syaikh ‘Abdullah bin Ghudayan, Syaikh Sholih Al Fauzan, Syaikh Bakr Abu Zaid selaku anggota.
[Soal pertama dari Fatwa no. 20795][1]

Baca "10 kerusakan perayaan tahun baru masehi" di sini.

www.rumaysho.com
14th Muharram 1432 H, Riyadh KSA
Muhammad Abduh Tuasikal


[1] Lihat di web Al Lajnah Ad Daimah di sini: http://alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=151&PageNo=1&BookID=12

Nasihat untuk Salafiyyin

Penulis : Ustadz Abu Hamzah Yusuf

Bismillahirrohmanirrahiim
Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarokatuh
Kepada Ikhwah Salafiyyin Al mukhtaramiin
Alhamdulillah wasolatu wa salamu ‘ala rosulillah wa’ala alihi wa sohbihi wa man waa lah

Ama ba’du
Perkara yang tidak diragukan lagi bahwa berjihad dengan hujjah dan burhan dalam berdakwah, mengikhlaskan ibadah hanya untuk Alloh, membantah kesyirikan dan kesesatan dengan segala bentuknya, menghancurkan syubhat-syubhat dan melenyapkan fitnah syahwat, adalah amalan yang paling utama. Dengan demikian, maka bangkitlah para ahlul haq di setiap zaman dan tempat mengangkat bendera kebenaran sebagai pembela Agama Alloh, KitabNya, dan RasulNya, menjadi penasehat umat, merealisasikan firman Allah “Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Alloh”(Q.S. Ali Imran:110). Dan juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wassallam “ Akan ada sekelompok dari ummatku mereka nampak diatas kebenaran, tidak memudharatkan mereka orang-orang yang menghinanya tidak pula yang menyelisihinya sehingga datang ketetapan Alloh”(H.R.Bukhari-Muslim)

Syubhat yang telah Usang (bag. 1)

Syubhat yang telah Usang (bag. 1)


Sebuah catatan curahan hati..

Muqodimah
Ada sebuah buku yang cukup menarik berjudul “Sekuntum Rosela Pelipur Lara”, yang di tulis oleh seorang “Mujahid” (maaf, jika saya harus menandakutipi kata _mujahid_, mengingat, gelar ini hanya di sematkan oleh fans-nya saja secara sepihak).
Buku ini bukan buku novel fiksi cinta yang mengharukan, bukan juga judul sebuah antologi (kumpulan) puisi melankolia karya penyair ternama, apalagi judul cerpen yang di muat di komik-komik, tidak, sekali lagi buku itu tidak demikian. Memang terlintas judul buku tersebut nampak seperti kisah dramatis romantis yang berujung pada duka mendalam, padahal mah tidak. Sedikit cerita, kami mendapatkan buku itu dari seorang teman, awalnya kami tidak berniat meminjam buku itu, tetapi karena teman kami menawarkan (pinjaman) bukunya, maka kamipun meminjamnya untuk beberapa hari. Tidak hanya sampai disitu, teman kami juga menawarkan untuk memperlihatkan video (via laptop) bedah buku “Siapa Teroris? Siapa Khawarij?” yang di dalam video itu ada 3 (tiga) pembicara, yang paling menarik adalah pembicara yang terakhir, beliau adalah salah satu dari para da’i JAT (Jama’ah Anshorut Tauhid) pusat, yang kabarnya, setiap bulannya beliau mengisi kajian rutin di IAIN Syekh Nurjati cirebon. dengan suara yang lantang melintang, nada yang keras dan balutan emosi yang berbalut-balut, (semua itu tercermin dari ekspresi wajahnya), beliau utarakan keberatan pengklaiman penamaan Salafi oleh pihak yang tidak disukai oleh beliau dengan alasan-alasan tersendiri untuk kemudian beliau jatuhkan kredibilitas ustadz-ustadz dan syaikh-syaikh dari kalangan salafiyyun. Dari situlah kami bisa mengetahui, betapa bencinya kalangan Hizbiyyun dan Harokiyyun kepada Salafiyyun, dan betapa semangatnya mereka ingin merusak citra keilmiyahan salafiyyun dengan umpatan-umpatan yang tidak terpuji dan tidak bijak.

Senin, 06 Desember 2010

Ngalap Berkah Kebo Kyai Slamet

Kaum muslimin yang semoga selalu mendapat taufik Allah Ta’ala. Pada hari yang dikatakan sakral oleh sebagian kaum muslimin, terdapat suatu kenyataan yang sangat memilukan yang menunjukkan kekurangan akal. Hari tersebut adalah tanggal siji suro (1 Muharram). Sebagian kaum muslimin yang selalu menginginkan kemudahan dalam hidupnya dan ingin mencari kebaikan malah mencarinya dengan cara yang tidak masuk akal. Mereka mencari berkah dari seekor kerbau (kebo bule) yang disebut dengan ‘Kyai Slamet’, yakni mereka saling berebut untuk mendapatkan kotoran kerbau tersebut, lalu menyimpannya, seraya berkeyakinan rizki akan lancar dan usaha akan berhasil dengan sebab kotoran tersebut. Seorang yang punya akal sehat tentu tidak mungkin melakukan hal yang demikian. Tetapi kok mereka bisa melakukan hal yang demikian?! Ke mana akal sehat mereka?!!


Hukum Menutup Muka Bagi Wanita [Cadar]


Hukum Menutup Muka Bagi Wanita [Cadar]
Oleh:Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : "Bagaimana hukum wanita
menutup muka (cadar) ?"

Jawaban.
Kami tidak mengetahui ada seorangpun dari shahabat yang mewajibkan hal itu. Tetapi lebih utama dan lebih mulia bagi wanita untuk menutup wajah. Adapun  mewajibkan sesuatu harus berdasarkan hukum yang jelas dalam syari'at. Tidak boleh meajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan Allah.

Si Akhwat Lagi Jatuh Cinta nich..^_^


Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i

Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah ketaatanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu

Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta